Judul : Leading with Tolerance , Kepemimpinan Kiai Dalam Penanaman Nilai Budaya Tasamuh Di Pesantren Modern
Penulis : Dr. Muhammad Husnullail,QH.,S.Pd.I., M.Pd, Prof. Dr. H.Kasful Anwar, M.Pd, Dr.H. Mahmud My, M.Pd, Hidayatul Iman, QH.,M.Pd
Penerbit : Roda Padi Riau Abadi
Ukuran Buku : 15,5 x 23 cm
Harga : Rp. 80.000
Sinopsis
Di tengah arus globalisasi yang kerap mengikis nilai-nilai lokal, pesantren modern hadir sebagai benteng yang tak hanya menjaga tradisi, tetapi juga merangkul kemajuan. Buku ini mengupas strategi kepemimpinan kiai menjadi figur sentral di pesantren dalam menanamkan tasamuh (toleransi) sebagai fondasi budaya santri. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus di pesantren modern, penulis mengungkap bagaimana kiai memadukan kearifan Islam Nusantara dengan dinamika pendidikan kontemporer untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia sekaligus terbuka terhadap perbedaan.
Kepemimpinan kiai tidak hanya terlihat melalui ceramah, tetapi juga praktik keseharian: dari kurikulum yang mengintegrasikan nilai tasamuh dalam pembelajaran, hingga keteladanan dalam menyikapi konflik sosial. Buku ini mengeksplorasi metode unik seperti muhadharah (latihan pidato antar-santri), dialog lintas-agama, hingga program pengabdian masyarakat yang dirancang untuk mengasah empati dan penghargaan terhadap keragaman. Tidak hanya itu, peran kiai sebagai moral entrepreneur yang membangun relasi harmonis antara santri, teknologi, dan nilai-nilai universal kemanusiaan juga dibedah secara mendalam.
Ditujukan bagi pendidik, peneliti, dan pemerhati budaya, Buku Leading with Tolerance menawarkan perspektif segar tentang bagaimana kepemimpinan berbasis spiritualitas mampu menjawab tantangan masyarakat multikultural. Lebih dari sekadar teori, buku ini adalah cermin bahwa toleransi bukanlah slogan, melainkan tindakan nyata yang harus dipupuk sejak dini dan pesantren modern menjadi laboratorium hidup untuk mewujudkannya.
Sebuah bacaan wajib bagi siapa pun yang percaya, bahwa pendidikan toleransi adalah kunci perdamaian di era yang
semakin terpolarisasi